Advertisemen
Assalamualaikum,Jomblo - Menurut para ahli bahasa, merdeka itu dapat diartikan bebas dari penghambaan, perbudakan, penjajahan, lepas dari tuntutan, tak terikat dengan suatu pihak, mampu berdiri sendiri, dan tak mau bergantung kepada orang lain. Sangat jelas, sangat lengkap, dan definitif.
Tapi menurut aku, merdeka itu artinya lebih sederhana. Jika menurut pendapat para ahli bahasa mengatakan "ibarat gaya hijab masa kini yang musti dilipat sana-sini untuk memakainya namun tetap menarik dan tentu saja syar�i", sedangkan menurut versi saya hanyalah jilbab langsungan yang tak membutuhkan satu penditi-pun untuk memakainya.
Menurut aku ya, merdeka itu bebas dari segala bentuk pertanyaan mengenai jodoh mislakan, �Mana Pacarnyaa ko gak diajak?� (belum punya), �Kapan dong kamu punya pacar?� (kapan-kapan), �Kapan dong nyusul ke pelaminan? (insyaallah secepatnya)�
Sebelum bercerita panjang, aku mau kenalan (curhat dikit) dulu, aku ini adalah seorang pengangguran, yang kerjaan sehari-hari bermimpi bisa meraih kesuksesan di dunia Internet Marketing dan aku ini sekarang sedang mendalami ilmu blogging.
Diusia yang masih cukup muda ini tepatnya 19 tahun aku masih menyandang status sebagai seorang jomblo ngenes (tapi bahagia), bukan jomblo taken yaa wkwk.
Mengapa aku senang men-jomblo? Karena untuk sekarang ini aku tidak ada niat dulu untuk pacaran (lagi) karena menurut aku hal tersebut hanyalah membuang-buang waktu, membuat dosa tidak disadari, dan menciptakan nafsu belaka yang menyebabkan hal-hal tidak diinginkan.
Dalam pacaran pasti kalian akan menemukan yang namanya patah hati, tak terkecuali aku. Aku juga pernah ko mengalami patah hati (malah sering) yang sangat luar biasa sakitnya dan sempat membuat aku jatuh bangun, sejatuh-jatuhnya.
Tapi, disini aku nggak akan membahas soal patah hati yang dialami selama masa pacaran, soal kenapa aku berniat enggan pacaran, apalagi membahas soal pekerjaan utama lah wong ndak punya pekerjaan. Hahaha miris~
Aku hanya ingin sedikit menyampaikan kesan tentang kemerdekaan diri aku pribadi sebagai seorang jomblo yang bahagia..
Bahagia? Yakin? Bener?Tapi ini serius loh, utuk saat ini aku bahagia. Dunia aku baik-baik saja, Bunga mawar yang mekar masih tetap cantik dan harum. Aku pun masih bisa menikmati indahnya langit malam ditahun baru 2017 ini meskipun sudah begitu larut malam.
Ya!, aku ini adalah seorang jomblo yang bahagia. Aku hidup di tengah-tengah keluarga yang luarbiasa keharmonisannya. Aku memiliki sahabat-sahabat baik yang tidak pernah membuat hatiku merasa kesepian. (duh ah alay ??)
Aku bergabung dengan beberapa komunitas di internet, dimana disana aku bisa mengembangkan minat dan bakat yang aku punya.
Sekarang aku mempunyai pekerjaan freelance, tau gak freelance?, yang karenanya saya tak pernah mengalami kesulitan dalam sebagian hal yang berarti dan masih bisa membangun pondasi untuk masa depan. Lalu atas alasan apa aku tidak bahagia?
Note : Cara aku mendapatkan uang online di internet!
Jodoh? Pacar? Duh ah!! Aku belum memikirkan itu, karena aku yakin bahwa setiap laki-laki baik itu untuk wanita yang senantiasa memperbaiki dirinya.
Demikian pula sebaliknya, akan selalu ada wanita- wanita baik untuk laki-laki yang baik. (Qs An-Nur : 26) maka dari itu aku tidak akan pernah risau, galau gulana, atau takut ketika akan memasuki angka 25 dengan status yang masih single. (mudah-mudahan sih cepet nikah) wkwk
Note : 7 Fadillah dan Khasiat Luar Biasa Surat Al-Hasyr Ayat 21-24
Semua itu sudah diatur oleh skenario dari Allah SWT. Namun bukan berarti aku tidak mau berusaha yaa, Saat ini aku sedang berusaha untuk kebahagiaanku dan keluargaku.
Dan setahu aku sih ya, perkara jodoh itu "khususnya" untuk wanita, kita hanya cukup terus memperbaiki dan memantaskan diri serta membangun silaturahim yang luas dengan baik dan jangan lupa pula bersedekah. Selebihnya, biar Allah yang mengatur semuanya.
Tapi jujur ya, sebenarnya aku terpojokan jika ada pertanyaan seperti "mana dong pacarnya??�, �ah kamu kapan dong punya pacar?�, dan ada pertanyaan-pertanyaan lainnya yang datang menghampiri.
Sialnya, omongan itu kemudian berkembang menjadi percakapan panjang yang tidak pernah ada habisnya. Padahal dalam hati ini Ingin sekali rasanya ada yang bertanya tentang pekerjaanku, sedang sibuk apa sekarang, atau ditawari bisnis.
Tapi pertanyaan itu tidak pernah muncul sama sekali kehadapanku. Seakan-akan segudang kelebihan yang aku miliki (bukan maksud sombong ya, hehe padahal saya bohong), tidak akan pernah berarti sebelum saya menikah.
Jadi sekarang seakan-akan tujuan hidup itu hanya tumbuh besar, menikah, mempunyai cucu, dan meninggal. Menikah itu adalah satu-satunya prestasi yang bisa diagung-agungkan, tetapi jangan berlebihan pula persepsinya.
Semakin cepat menikah, artinya ia hebat dan bisa menghindari yang namanya perzinahan (dosa besar). Kalau tidak menikah-menikah juga,berarti ia ***** ah sudahlah lupakan saja�
Okee,, maaf jika aku terlalu berlebihan. Kalian yang sibuk mengusik hidup aku terlalu menyayangi aku sehingga amat khawatir atas status aku ya, ko masih aja sih mikirin orang lain, bahkan parahnya lagi melebihi kekhawatiran aku atas diri aku sendiri.
Tapi pliss tolong, rasa empati itu bisa disalurkan dengan cara yang lebih elegan dan berkesan. Misalkan mencarikan jodoh untuk saya, Hahaha prettt. Dengan bertanya dan terus bertanya �kapan punya pasangan?�, rasanya aku ingin sekali balik menanyakan, �kapan kalian meninggal?� haha mampus! Untungnya aku sadar kalau itu tidak sopan., Dosa besar kalau sampai ucapan itu keluar dari mulut aku. (Naudzubillah)
"Wahai kalian semua mahluk yang sering kepoin urusan orang lain terutam aku, izinkanlah aku merasakan damainya kemerdekaan tanpa adanya pertanyaan �kapan punya pacar?�. Izinkanlah aku fokus dalam berkarya. Izinkanlah aku memperbaiki dan memantaskan diri dahulu hingga menjadi lelaki soleh yang sebaik-baiknya untuk bisa mendapatkan seorang wanita yang baik pula (solehah).
Menikah itu memang penting karena menurut islam menikah adalah penyempurna iman, namun dengan belum mampu untuk melakukannya, tidak serta merta membuat aku menjadi makhluk paling nista sedunia.
Untuk kalian yang belum mampu menikah, maka berpuasalah untuk menghindari hawa nafsu yang menyebabkan perzinahan, karena sesungguhnya berpuasa itu dapat menjaga syahwat dalam diri kita.
Note : The Power Of Sedekah, Ini Fadilah dan Keutamaan dari Bersedekah !
Kelak, ketika saatnya tiba nanti, jodoh pasti bersua dan kitapun akan bisa menikah, hidup bahagia bersamanya lillahi ta'ala. (RA/Sn)
Add Comments