-->

RAHASIA KARTU KREDIT

Advertisemen

RAHASIA KARTU KREDIT

Credit card atau kartu kredit merupakan sebuah alat pembayaran yang sekarang sudah banyak digunakan. Hal tersebut karena kemudahannya dalam menggunakan. Berbagai macam transaksi bisa dilakukan dengan menggunakan kartu Credit card atau kartu kredit, mulai dari belanja di Mall, super market bahkan belanja online pun pembayarannya bisa menggunakan Credit card atau kartu kredit. Di dalam Credit card atau kartu kredit terdapat berbagai macam angka yang sebenarnya mempunyai maksud tersendiri. Pada kesempatan kali ini sobatpc.com akan mencoba sedikut sharing mengenai koce rahasia dibalik Credit card atau kartu kredit.
MENGENAL KODE RAHASIA.
Tiga digit angka yang terdapat di belakang kartu kredit adalah nomor otorisasi manual untuk kartu kredit supaya bisa melakukan transaksi. Tiga digit angka tersebut dikenal dengan istilah CVV (Cardholder Verification Value), ada juga yang menyebutnya CSC (Card SecurityCode), pada beberapa kasus ada pula yang menyebut CVV dengan CVN (CardVerification Number). Istilah CVV lebih sering digunakan ketimbang CSC maupun CVN. CVV ini, terutama sering digunakan untuk transaksi yang tidak menggunakan kartu kredit secara fisik, seperti berbelanja lewat internet. Dengan adanya CVV ini berguna untuk mencegah orang yang tidak berhak dalam melakukan transaksi yang menggunakan kartu kredit.
Istilah untuk kode rahasia tersebut akan berbeda-beda untuk setiap jenis kartu. Untuk jenis kartu Visa dan Diners Club menyebutnya CVV2, MasterCard menyebutnya CVC2. Khusus untuk Amex atau American Express menyebutnya CID (Card Identification Number). Pada Amex, CVV-nya adalah 4 digit, yang terdapat pada bagian depan kartu kredit. Sedangkan untuk proses transaksi langsung pada toko-toko konvensional, kode tersebut bisa dilihat langsung oleh kasir. Kadang-kadang mereka juga melihat tanda tangan. Sebab kartu kredit tidak akan berlaku jika tidak ditandatangani pada bagian belakangnya. Karena tanda tangan itu adalah sebagai otorisasinya. Jadi, boleh dibilang CVV berguna sebagai pengganti tanda tangan.
ALGORITMA CEK DIGIT LUHN.
Saya tidak akan berpanjang lebar pada bagian ini. Saya memasukkan hal ini hanya sebagai tambahan yang perlu diketahui. Setiap kali melakukan transaksi menggunakan kartu kredit ada suatu proses yang disebut sebagai authentication yaitu sebuah proses untuk memastikan bahwa nomor kartu kredit yang dimasukkan adalah benar.
Proses transaksi dimulai dimana pihak merchant menggesekkan kartu kredit dan dihubungkan ke server bank untuk diperiksa. Untuk menghindari adanya kesalahan maka kartu kredit dirancang sehingga memungkinkan dilakukannya pengecekan awal, sebelum sebuah kartu diperiksa. Pengecekan ini adalah pengecekan digit atau disebut juga algoritma cek digit.
Algoritma cek digit pada kartu kredit disebut sebagai cek digit Luhn. Algoritma cek digit ini sudah banyak digunakan oleh bank-bank besar yang mengeluarkan kartu kredit. Pada dasarnya, metode yang digunakan cukup sederhana. Misalnya, kartu kredit yang terdapat 16 digit angka.
Proses pengecekannya adalah:
  1. Digit yang berada di posisi ganjil (dihitung mulai dari digit paling kiri) yang berarti digit pertama. Nilainya dikalikan dengan dua; jika hasilnya lebih besar dari 9 maka kurangi hasilnya dengan 9, kemudian jumlahkan semua angka yang diperoleh.
  2. Jumlahkan semua digit yang berada di posisi genap.
  3. Jumlahkan hasil prosedur nomor 1 dengan nomor 2 di atas. Apabila hasilnya habis dibagi 10, berarti nomor kartu tersebut sah. Sedangkan apabila kartu kreditnya terdapat digit ganjil (misalnya 13 atau 15), caranya sama saja. Perbedaannya hanya pada langkah nomor 1 yang dikalikan adalah digit pada posisi genap, dan pada langkah nomor 2 yang dijumlahkan adalah digit posisi ganjil.
Sebagai contoh:
Kartu kredit dengan nomor 9876-5432-1012-3456. Saya ingin mengetahui apakah nomor kartu kredit tersebut sah atau tidak.
Diketahui: ada 16 digit (genap).
  1. Kalikan semua angka pada digit ganjil dengan dua lalu kurangi hasilnya dengan 9 (jika hasilnya lebih dari 9), kemudian jumlahkan.
    Digit ke-1: 9 9×2 = 18 (lebih dari 9) 18-9 = 9
    Digit ke-3: 7 7×2 = 14 (lebih dari 9) 14-9 = 5
    Digit ke-5: 5 5×2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
    Digit ke-7: 3 3×2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
    Digit ke-9: 1 1×2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
    Digit ke-11: 1 1×2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
    Digit ke-13: 3 3×2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
    Digit ke-15: 5 5×2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
    Jumlahkan: 9 + 5 + 1 + 6 + 2 + 2 + 6 + 1 = 32
  2. Jumlahkan digit yang ada di posisi genap.
    Digit ke-2: 8
    Digit ke-4: 6
    Digit ke-6: 4
    Digit ke-8: 2
    Digit ke-10: 0
    Digit ke-12: 2
    Digit ke-14: 4
    Digit ke-16: 6
    Jumlah : 32
  3. Tambahkan dengan hasil nomor 1 ditambah nomor 2.
    32 + 32 = 64
    Karena 64 tidak habis dibagi 10 maka nomor tersebut tidak sah sebagai nomor kartu kredit.
    Nah, dari teknik seperti inilah banyak diterapkan untuk membuat program pembuat dan pengecek kartu kredit. Tapi, banyak hasil nomor kartu kredit dari program tersebut tidak bisa digunakan begitu saja. Karena pemeriksaan yang jauh lebih ketat. Misalnya, perlunya nama pemilik dan tanggal berakhir (expiration date).
Secara umum, jika dikelompokkan maka diketahui prefix kartu kredit adalah:
4xxx VISA
5xxx MASTERCARD
6xxx DISCOVER
37xx AMERICAN EXPRESS
Prefix adalah digit awal pada kartu kredit. Sebagai bekal bagi Anda, berikut saya tampilkan tabel prefix beberapa kartu kredit. Sebelumnya saya jelaskan dulu. Sebelum saya suguhkan tabel, sebaiknya Anda baca sedikit informasi tambahan, untuk memperjelas tabelnya.
  • Sejak 8 November 2004, Mastercard membeli BIN Range milikDiner’s Club untuk kawasan Amerika. BIN Range Diner’s Club Internasional dimulai dengan 38, sedangkan BIN Range 36 menjadi milik MasterCard.
  • Sejak 1 Oktober 2005, Discover Bank menyertakan BIN yang baru yaitu 650000-650999
Tabel Prefix Beberapa Kartu Kredit.
PREFIX PANJANG NOMOR JENIS KARTU
1800 15 JCB
2131 15 JCB
300 14 Diner’s Club
301 14 Diner’s Club
302 14 Diner’s Club
303 14 Diner’s Club
304 14 Diner’s Club
305 14 Diner’s Club
34 15 American Express
36 14/16 MasterCard
37 15 American Express
38 14 Diner’s Club
3 16 JCB
4 13/16 Visa
51 14/16 MasterCard
52 14/16 MasterCard
53 14/16 MasterCard
54 14/16 MasterCard
55 14/16 MasterCard
56 14/16 Bank Card
6011 16 Discover Card
6500-6509** 16 Discover Card
6013 16 Discover Card
560 16 Bank Card
561 16 Bank Card
BIN (Bank Identification Number) merupakan 6 digit awal nomor kartu kredit. Boleh dibilang untuk menunjukkan institusi yang mengeluarkan kartu tersebut pada konsumen atau card holder.
Dari apa yang telah saya jelaskan mengenai prefix dan algoritma Luhn saya akan memaparkan sedikit mengenai algoritma spesifik pada kartu American Express.
  • 4 digit pertama, menunjukkan: kode negara, kode mata uang, dan jenis kartu (Charge atau Credit Card).
  • 2 digit berikutnya, menunjukkan: tipe kartu apakah Gold atau Platinum.
  • 1 digit berikutnya merupakan Billing Cycle.
  • 4 digit berikutnya lagi merupakan nomor account.
  • 4 digit berikutnya (setelah sebelum-sebelumnya) menunjukkan nomor terbitan kartu (card issue) yang mulai dari angka 1, dan akan terus naik, apabila terjadi pergantian kartu baik karena hilang atau dicuri.
  • 2 digit berikutnya lagi, card issue, di bawah account. Contohnya, jika ada pemegang kartu tambahan, diawali dengan 00 dan akan terus naik.
  • Digit terakhir merupakan cek digit Luhn (digunakan untuk verifikasi).
CREDIT CARD GENERATOR
Berhubung saya sempat menyinggung persoalan generator nomor kartu kredit, maka saya akan menjelaskan beberapa hal. Program generator nomor kartu kredit tersebut lebih dikenal dengan sebutan CC thred. Supaya lebih enak, saya lebih menyukai menyebutnya CC Generator. Terkadang dalam kegiatan carding, para pelakunya tidak hanya melakukan untuk mendapatkan nomor yang baru. pencarian melalui internet, bisa saja dengan memanfaatkan CC Generator. Ada banyak program CC Generator yang beredar. Hal ini bisa terjadi karena konsep kerja CC Generator tersebut adalah menghasilkan nomor-nomor fiktif. Dimana nomor yang dihasilkan bukanlah sederetan nomor sembarangan. Melainkan, hasil perhitungan berdasarkan algoritma.
Terkadang nomor yang dihasilkan oleh CC Generator tersebut gagal digunakan saat transaksi. Hal ini bisa terjadi, sebab saat ini kebanyakan merchant baik juga toko online, tidak hanya melakukan pengecekan berdasarkan algoritma nomor kartu kredit saja. Ada banyak hal lainnya, seperti tanggal berakhir, nama pemilik, nomor CVV dan sebagainya. Selain itu kemungkinan pula CC Generator tersebut akan menghasilkan nomor yang sudah tidak aktif lagi. Katakanlah sudah pernah keluar dulunya dan sekarang nomor tersebut sudah mati. Sebenarnya, saya tidak begitu suka membahas tentang CC Generator ini. Lagi pula saya lebih suka aktivitas tanpa tools. Jadi, Anda pun bisa mencoba menggunakan generator kartu kredit hanya bermodalkan sebuah browser.
Caranya adalah dengan masuk ke situs berikut:
http://www.elfqrin.com/hacklab/pages/discard.php
Pada tampilan paling atas pada situs tersebut, Anda bisa melakukan validitas mengenai sebuah nomor kartu kredit. Untuk men-generate sebuah nomor kartu kredit, pertama-tama, tentukan jenis kartu kredit yang akan digenerate tersebut. Kemudian masukkanlah nomor kartu kredit yang valid. Validitas sebuah kartu kredit bisa Anda coba seperti di atas.
Misalnya, nomor yang valid tersebut adalah:
1234567890124567
Gantilah salah satu angka menjadi huruf x.
Misalnya, 1234 5678 9012 45xx, atau 1234 xxxx xxxx xxxx. Banyaknya huruf x terserah kepada Anda. Hal ini bertujuan supaya program tersebut mengubah huruf x tersebut menjadi angka yang sesuai. Begitu gampang bukan.
MENGAKALI CVV.
Pada bagian sebelumnya, Anda sudah bermain-main dengan angka-angka atau nomor kartu kredit itu sendiri. Sekarang saatnya mempermainkan angka-angka atau nomor CVV. Berikut ini akan saya jelaskan mengenai

bagaimana cara yang digunakan oleh para carder untuk mengetahui CVV dari sebuah nomor kartu kredit. Hal ini sangat penting sekali, sebab peranan CVV sangatlah besar berhubungan dengan kartu kredit. Sebelumitu, saya ingin menunjukkan sebuah tools yang bernama Crack CVV2. Tools ini dibuat oleh J4mbi H4ck3r.
Misalnya saja nomor yang diisikan pada software tool crack CVV2 adalah 5444605876165920. Nomor tersebut hanyalah contoh. Dengan menekan tombol Generated maka akan muncul nilai CVV2 yang dicari. Nilai CVV2nya adalah 865. Sudah saya katakan, kebanyakan dari tools sejenis memberikan nomor CVV yang tidak akurat. Setelah saya bandingkan hasil generate dari tool crack CVV2 tersebut dengan CVV yang asli dari kartu kredit yang saya contohkan tadi, ternyata nomor CVVnya berbeda. Walau demikian, nomor-nomor tersebut yang “tidak tepat”, tetapi ternyata masih bisa diterima sebagai validasi. Hal ini saya coba dengan melakukan validitas sebuah kartu kredit yang caranya telah saya jelaskan di bagian awal tadi.
Untuk menunjukkan ketidakvalidan, nomor CVV tersebut, sekarang saya mencoba untuk mengganti dua digit terakhir dari nomor di atas menjadi 5444605876165925. Nomor CVV2 yang dihasilkan tetaplah sama 865.
Berhubung walau salah seperti itu, tetapi masih tetap dapat diterima oleh situs di internet. Saya akan menunjukkan cara kerjanya. Alasan saya mengapa saya memilih tools tersebut sebagai contoh. Hal ini karena metode atau cara kerja yang akan saya jelaskan adalah sama. Hanya saja di sini saya menggunakannya berdasarkan rumus, bukan sebuah program.
Cara kerja yang pertama, bagaimana cara mengetahui bahwa jenis kartu tersebut adalah MasterCard (MasterC pada gambar). “Ya, iyalah. Bisa ditebak.” Kan sebelumnya, Anda sudah mengetahui mengenai prefix. Nomor yang diawali dengan angka 5 adalah MasterCard. Dan nomor yang diawali dengan angka 4 adalah Visa. Gampang bukan.
Sekarang cara untuk mengetahui nomor CVV2. Rumusnya adalah:

Digit ke-8 + Digit ke-12 + (Digit ke-3 + 1)
Dari nomor 5444605876165920
Digit ke-8 adalah 8
Digit ke-12 adalah 6
Digit ke-3 adalah 4 + 1 = 5
Maka CVV2-nya adalah 865
Dari rumus tersebut terjawab sudah; mengapa pada saat dua digit terakhir diganti nomor CVV2 tidak berubah. Hal ini karena dalam rumus hanya menghitung digit ke-8, ke-12, dan digit ke-13. Sedangkan digit ke-15 dan digit ke-16 tidak tersentuh. Dibandingkan dengan tools di atas yang hanya menggunakan satu rumus saja. Sebagai tambahan, apabila menggunakan rumus di atas, CVV-nya ditolak. Anda masih dapat mencoba menggunakan rumus berikut: Digit ke-7 + Digit ke-13 + (Digit ke-3 + 1)
Cara perhitungannya tetaplah sama. Siapa tahu berhasil. Ingat, metode tersebut hanyalah sebuah metode. Jujur saja, saya sendiri tidak tahu rumus maupun algoritma yang benar-benar digunakan oleh lembaga finansial. Namun, setidaknya metode di atas adalah salah satu metode yang digunakan oleh para carder. Buktinya, walaupun tidak sesuai dengan nomor CVV yang asli (saya coba menggunakan kartu kredit yang asli). Saat melakukan validitas di internet tetap dapat diterima. Walaupun rumus tersebut tidak tepat 100% masih banyak saja toko online di internet yang mau menerima. Jadi,walaupun “salah-salah” begitu, masih bisa digunakan. Sekali lagi ingat, kedua rumus tersebut tidak menjami kevalidan CVV sebuah kartu kredit. Walau demikian, masih tetap layak untuk dicoba.
sumber : http://emperorkidz.blogspot.com/2011/01/mengenal-rahasia-dibalik-kode-credit.html
Advertisemen